Sejarah Terciptanya Cloud Storage

Sejarah Terciptanya Cloud Storage

Sekarang ini, banyak pengguna internet baik individu maupun organisasi yang menyimpan data mereka di cloud storage, tetapi apakah kamu tahu sejarah terciptanya layanan cloud storage? Jika kamu penasaran, silakan baca artikel berikut ini.

Sekilas Mengenai Cloud Storage

Pertama, kita akan membahas tentang definisi cloud storage. Cloud storage adalah sebuah bentuk media penyimpanan data berbasis digital atau online yang memerlukan koneksi internet untuk dapat mengakses file yang kamu simpan didalamnya.

Data yang disimpan ke dalam cloud storage dapat berbentuk file dokumen, foto, atau video. File-file itu lalu dimasukkan ke sejumlah server yang dikelola oleh server host atau perusahaan yang menyediakan layanan penyimpanan.

Pengguna internet masa kini lebih berminat untuk menyimpan file menggunakan cloud storage karena berbagai keuntungan seperti kemudahan penyimpanan tanpa harus membeli hardware tambahan semacam flashdisk, jaminan keamanan data dari hacker atau virus computer, dan apa-apa yang kamu simpan di cloud storage dapat diakses sewaktu-waktu.

Asal-Usul Terciptanya Cloud Storage

Sebagian dari kamu mungkin bertanya, dari mana datangnya sistem cloud storage yang kita kenal sekarang?

Pada awal mula terciptanya cloud storage, sejarah perkembangannya cukup panjang, dan dipelopori oleh ahli IT dari Amerika Serikat. Teknologi ini sempat diperkenalkan kepada ARPANET, sejenis perkumpulan para ilmuwan komputer di Amerika, kurang lebih pada tahun 1960 oleh seorang insinyur teknik komputer bernama Joseph Carl Robnett Licklider, dalam usahanya untuk menghubungkan pengguna komputer dari mana saja dan kapan saja mereka berada.

Penemuan ini lalu dilanjutkan oleh ilmuwan-ilmuwan dari ARPANET hingga terciptanya jaringan internet yang masih sederhana. Pada tahun 1983, beberapa perusahaan IT seperti CompuServe mendesain semacam floppy disk yang dapat digunakan untuk menyimpan file dalam bentuk apa pun, meski kapasitasnya masih terbatas.

Perkembangan sistem Cloud Storage tersebut baru mulai diperkenalkan kepada masyarakat umum oleh perusahaan eCommerce Amazon pada tahun 2000. Amazon menciptakan layanan Amazon Web Service sebagai usaha mempelopori penelitian dan pengembangan layanan cloud storage bagi konsumen biasa. Baru pada tahun 2005 sampai 2009, sistem cloud storage dan penyediaannya semakin berkembang dengan pesat, seperti dengan munculnya layanan-layanan Google Drive, Dropbox, Pinterest, OneDrive dan iCloud.

Semua jenis cloud storage ini telah banyak membantu kita dalam berbagai macam hal seperti melakukan penelitian ilmiah, melindungi dokumen perusahaan, dan mencadangkan data supaya tidak hilang.

Cloud Storage Apa yang Dipakai di Indonesia?

Perkembangan sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, begitu pula dengan kebutuhan akan penyimpanan data yang tumbuh pesat, termasuk didalamnya permintaan terhadap cloud storage. Dibawah ini kamu bisa melihat jenis-jenis cloud storage yang sering dipakai di Indonesia:

  • Indihome
  • OneDrive
  • Dropbox
  • Google Drive
  • IDrive
  • Mega
  • Bitcasa

Meskipun layanan cloud storage yang tersedia di Indonesia cukup beragam, kamu disarankan untuk mencari tahu cloud storage mana yang kapasitasnya cukup untuk menyimpan data-data milikmu seperti dokumen kerja, foto, atau video. Sebagai contoh, cloud storage Indihome mempunyai kapasitas penyimpanan hingga 32 Gigabyte, Mega mempunyai kapasitas 50 Gigabyte, sedangkan Dropbox hanya sampai 2 Gigabyte saja. Tetapi layanan apapun yang kamu pakai tergantung dari jumlah dan ukuran data yang hendak disimpan.

Apabila kamu masih penasaran dengan topik cloud storage setelah kamu membaca artikel ini, silakan ikut berlangganan ke website Cloud Storage Indonesia dimana kamu bisa belajar lebih banyak tentang cloud storage dan cara memakainya. Terima kasih atas perhatiannya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *